ANALISA FILM INTERSTELLAR



ANALISA FILM INTERSTELLAR

Dedeh luffiyah (14 70201 227)
Kelas E smt. 3

Jurusan Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Tangerang
Jl. Perintis Kemerdekaan I No.33 Cikokol, Tangerang 15118
Lulu.ffiyah@gmail.com

ABSTRAK
Perjalanan luar angkasa sampai melewati blackhole atau wormhole belum pernah ada yang melakukannya. Film Interstellar merupakan film sci-fi yang mencertiakan perjalan luar angkasa. Tujuan penulisan paper ini adalah untuk memenuhi UAS Mata Kuliah PERTEKOM dan menganalisa teknologi dalam film dengan di Indonesia. Metode yang dilakukan dalam penulisan paper ini adalah dengan menonton film interstellar dan membaca review film tersebut. Hasil dari analisa menunjukan bahwa teknologi Indonesia jika 50 tahun kedepan akan sangat sulit seperti film interstellar.

Kata kunci : Film Interstellar, Interstellar the movie, Teknologi luar angkasa Indonesia.

1.      PENDAHULUAN
Film Interstellar berkisah sekitar 50 tahun dari sekarang, Film ini mengisahkan tentang usaha manusia mencari planet yang mungkin dijadikan tempat tinggal baru bagi manusia. Bumi disaat itu sudah mulai tidak cocok di huni manusia dan satu satunya tanaman pangan yang ada adalah jagung, tanaman pangan yang lain sudah tidak bisa tumbuh karena perubahan iklim, kondisi tanah dan udara yang sudah tidak sehat bahkan buat manusia sekalipun. Permasalahan yang ada, jagung tidak lama lagi juga tidak bisa bertahan dan akan mati karena kondisi tanah dan atmosfer yang terus berubah, harapan terakhir? Cari planet lain yang bisa ditinggali manusia.
Kisah cerita ini digambarkan sekitar tahun 2060-2070, bukan kondisi sekarang, di masa itu, bumi sudah rusak, militer sudah tidak dibutuhkan dan manusia kembali ke kebutuhan dasar yaitu MAKAN. permasalahannya, tanaman pangan yang bisa bertahan di masa itu hanya jagung.  Tanaman lain sudah tidak mau tumbuh, seandainya dipaksa tanam padi atau gandum akan mati muda.
Cooper mempunyai dua orang anak, anak laki laki bernama Tom coper. Tom cukup dewasa dan pintar dalam bertani, sedangkan anak kedua Murphy lebih suka dengan science dan sangat dekat dengan ayahnya. Murphy sering cerita ke ayahnya bahwa ada Hantu di rak bukunya, dia bahkan bilang bahwa sepertinya hantu tersebut ingin berkomunikasi dengannya. Pada kejadian yang lain, saat terjadi badai debu besar, Murphy melihat pola debu di kamarnya yang ternyata adalah koordinat sebuah lokasi. Saat di datangi, lokasi tersebut ternyata kantor rahasia NASA. pada masa itu, Lembaga tersebut  memang sudah tidak terlalu penting karena proyek luar angkasa dianggap pemborosan anggaran pemerintah. Namun demikian, NASA masih akan menerbitkan misi terakhir karena 10 tahun sebelumnya mereka sudah mengirimkan 3 astronot ke 3 planet di galaxy lain melalui wormhole.
 Data yang didapatkan menyatakan bahwa 3 planet tersebut layak huni. Disini cooper yang seorang astronot dan enginer harus memimpin tim terakhir untuk mengecek keberadaan planet tersebut dan memastikan planet mana yang paling cocok untuk ditinggali manusia. Murphy tidak setuju dengan keputuasan ayahnya pergi, karena dia tidak tahu kapan kembali, bahkan "HANTU" dikamarnya memberi tahu dengan kode morse yang diterjemahkan menjadi kata "STAY". Namun, Cooper tidak peduli dan tetap pergi.
Misi Coper dan Timnya harus mengecek dari 3 planet ini mana yang paling mungkin sekaligus mengecek apakah para astronot yang di kirim masih hidup.
Permasalahan selanjutnya dihadapkan pada kenyataan bahwa planet planet tersebut mengelilingi Blackhole. Salah satu planet terdekat itu adalah planet Miller, yang ternyata adalah planet air sedalam setengah meter, namun gelombang airnya bisa mencapai ratusan meter (bisa dilihat di trailer). Miller, astronot yang di kirim ke planet ini sudah tewas. Karena dekatnya planet ini dengan blackhole, maka terjadilah dilatasi waktu. Waktu satu jam di planet ini sama dengan 7 tahun dibumi, mereka disana mengalami kecelakaan dan terlambat keluar dari planet, mereka butuh waktu 3 jam lebih yang sama dengan 23 tahun lebih dibumi.
Setelah cooper terlempar ke lubang hitam, dia terperangkap di Tasseract. Tasseract adalah alam 5D, sedangkan kita sabagai manusia hidup di 4D. Gambaran singkat tentang dimensi saya jelaskan sebagai berikut: 1 dimensi adalah garis lurus antara dua titik, 2 dimensi adalah bidang, misalkan persegi panjang, atau segitiga, 3D seperti bola, kotak dll, dan kita hidup di bidang 3 dimensi. Terus apa 4D, 4D adalah spacetime. Ruang dan waktu pada kenyataannya adalah satu kesatuan. Bayangkan jika kejadian tadi di potong potong dan diletakan ruang sendiri. alam 5D menggambarkan waktu sebagai kotak ruang dalam range tertentu.
Cooper hanya bisa berkomunikasi dengan Murph lewat Gravitasi. Masih ingat hantu yang mengirim pesan "STAY" ke murph? Ternyata selama ini "HANTU" di kamar murph adalah ayahnya yang terperangkap dalam alam 5 Dimensi. Waktu di 5D tidak berpengaruh, tidak ada dulu dan sekarang , kamu sudah ada disana  tidak ada awal dan akhir dan kamu bisa pergi kemana saja baik kemasa depan atau kemasa lalu, karena alam 5D keluar dari dimensi waktu. Dari sini juga ada nilai agamanya, bahwa Tuhan itu pasti ada. Karena waktu sendiri adalah ciptaan tuhan, jadi sangat aneh kalau ada orang bertanya "siapa yang menciptakan tuhan?" karena itu tidak Ilmiah, konsep tuhan tidak berawal dan berakhir itu ilmiah jika ditinjau dari ruang 5D.
Intinya disini, Cooper berkomunikasi dengan murph dengan memanipulasi gravitasi  menggunakan morse code.Cooper akhirnya kembali ke alam 3D dan terlempar ke area sekitar saturnus. Pertanyaan bagaimana dia bisa bertahan dan kok bisa begitu? itu misteri bahkan secara ilmiah pun susah disangkal ataupun dibuktikan mengingat tidak ada yang pernah ke wormhole atau blackhole. Yang jelas Cooper terlempar ke masa depan sekitar 85 tahun dimasa depan dimana Murphy kecil sudah menjadi nenek sedangkan cooper sendiri masih laki laki paruh baya karena diangkasa luar waktu berjalan lebih lambat.


2.      PEMBAHASAN
Analisa film dengan perkembangan teknologi di Indonesia, dan konektifitas dengan kasus yang ada di Indonesia.
Interstellar merupakan film yang berkisah tentang bumi 50 tahun mendatang dan merupakan film fiksi. Jika di tanyakan apakah perkembangan teknologi Indonesia bisa seperti di film tersebut? Menurut pendapat saya itu mungkin di 50 tahun mendatang tetapi sangat sulit untuk Indonesia memiliki teknologi seperti di film tersebut. Sangat sangat sulit sekali jika dilihat dari perkembangan teknologi Indonesia sekarang. Bukan hanya dari teknologi, dari SDA atau para pakar untuk bisa ke luar angkasa seperti film tersebut pun masih minim sekali. Bahkan belum ada astronot Indonesia yang pergi ke luar angkasa sampai saat ini.
Untuk segala teori yang terdapat dalam film interstellar memang merupakan teori fisika dan ilmiah. Dan permasalahannya di Indonesia para ahli fisika ataupun ilmuan hebat yang seperti film tersebut sangat sangat minim. Sejauh ini teknologi yang berkembang di Indonesia belum ada yang bisa mengharumkan nama bangsa, maksudnya adalah belum ada teknologi Indonesia yang mendunia. Dalam rana teknologi komunikasi ataupun elektronik yang menjamur di era globalisasi sekarang saja tidak ada produk Indonesia yang dapat dibanggakan. Memang ada teknologi Indonesia yang bisa dinikmati, namun hanya sebatas lokal saja.
Film interstellar yang mengisahkan pencarian planet baru untuk di huni manusia di masa depan dan perjalanan di luar angkasa, hal ini belum pernah dilakukan dan memang belum pernah ada dari negara manapun yang mengirim para astronot atau sebagainya melewati blackhole atau wormhole. Bahkan untuk negara yang peralatan teknologi luar angkasa nya sudah canggih pun belum pernah melakukan hal tersebut apalagi untuk Indonesia.
Jika dikaitkan dengan kasus di Indonesia, dari film fiksi ini Indonesia tidak pernah melakukan perjalana luar angkasa dan untuk kasus di bumi kehabisan pangan sampai saat ini alhamdulillah Indonesia masih berlimpah sumber pertaniannya.


3.      PENUTUP
Kesimpulannya Indonesia pada 50 tahun kedepan mungkin bisa terjadi untuk melakukan perjalanan luar angkasa seperti di film interstellar, namun kembali lagi jika dilihat dari teknologi di Indonesia saat ini, hal tersebut sangat sangat sulit sekali untuk terjadi. Bukan hanya dari teknologi, namun dari SDA pun sulit. Tetapi kembali lagi jika kita berpikir positif bahwa segala hal bisa terjadi di masa depan, kita bahkan tidak pernah tau.
Perjalanan luar angkasa pasti akan membutuhkan biaya yang sangat besar, bahkan mungkin berkali-kali lipat dari pendapatan perkapita Indonesia. Jika dilihat kondisi ekonomi Indonesia sekarang dan 50 tahun kedepan untuk melakukan perjalanan luar angkasa maka itu pun akan menjadikan lebih sulit bisa terwujud.
Film Interstellar merupakan film science fiksi yang disetting sekitar tahun 2060-2070, hal tersebut belum terjadi. Menurut saya bukan hanya Indonesia yang sulit untuk melakukan perjalanan luar angka, mungkin negara maju pun seperti Amerika akan menemukan kesulitan jika ingin melakukan perjalanan luar angkasa.

Sumber : Film Interstellar (2014)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARADIGMA dan FILSAFAT KOMUNIKASI

ANALISA IKLAN TERHADAP CITRA PRODUK

PERSPEKTIF dalam KOMUNIKASI PERSUASIF