Bedah Berita - Unilever Selamat dari Terkaman Kraft-Heinz


Unilever Selamat dari Terkaman Kraft-Heinz
penulis Basfin Siregar – Gatra edisi 17 tanggal 1 Maret.

Dalam majalah Gatra edisi 17 XXIII tanggal 23 Februari-1 Maret 2017 di segmen internasional (Amerika Serikat) termuat berita tentang Perusahaan Unilever yang selamat dari ancaman akuisisi oleh perusahaan Kraft-Heinz.
Unilever merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produk rumah tangga dan perawatan tubuh. Unilever bermarkas di London, Inggris dan Rotterdam,Belanda. Di Indonesia, Unilever dikenal dengan berbagai merek produknya, mulai dari sabun Lifebouy, Dove, Axe,  RexonaSunsilk, es krim Walls, Magnum hingga kecap Bango.
Kraft-Heinz merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang olahan makanan. Kraft-Heinz di Indonesia dikenal melalui bendera HeinzABC dengan produk mulai dari kecap, jus, hingga sirup dengan merek ABC. 
Dalam majalah Gatra edisi 17, 1 maret 2017 diberitakan bahwa Unilever bisa lolos dari ancaman pencaplokan oleh Kraft-Heinz. Kraft-Heinz ingin membeli Unilever dengan angka penawaran US$ 143 miliyar atau sekitar Rp 1.908 triliun pada bulan Februari lalu. Namun dua hari setelah mengumumkan keinginan merger dan akuisisi Unilever, Kraft-Heinz membatalkan rencananya. Sebenarnya, Unilever tidak dalam keadaan krisis, namun Kraft-Heinz sangat bernafsu ingin mengakuisisi Unilever dengan harga yang sebenarnya tidak terlalu istimewa. Berdasarkan Bloomberg, harga kapitalisasi pasar Unilever bernilai US$ 139 miliyar, namun Kraft-Heinz menawar dengan harga US$ 143 miliyar yang seolah meremehkan Unilever.
Akuisisi ini akan menggabungkan dua perusahaan besar, yaitu Kraft-Heinz (produk makanan olahan) dengan Unilever (produk rumah tangga dan perawatan tubuh). Akuisisi ini berpotensi mendominasi isi pasar dan menjadi akuisisi terbesar sepanjang sejarah jika terjadi. Namun akuisisi ini berhasil dibatalkan karena perlawanan dari Unilever.
Dalam Gatra dituliskan bahwa Unilever bersifat agresif dalam mebatalkan rencana akuisisi ini, bahkan Unilever memberikan serangan balik kepada Kraft-Heinz dengan segera meyakinkan para investor kunci bahwa akuisisi ini akan berdampak buruk bagi Unilever karena penawaran US$ 143 miliyar, US$70 miliyarnya akan dibayar tunai yang bersumber dari utang. Jika akuisisi ini terjadi, maka perusahaan akan menanggung utang yang cukup signifikan dan hal ini akan membuat peringkat kredit mereka turun. Dalam waktu yang bersamaan, Unilever juga sengaja membocorkan rencana akuisisi ini ke media dan ke para broker di bursa saham.  Hal ini membuat Kraft-Heinz mengumumkan secara resmi ke publik, padahal Kraft-Heinz belum siap sepenuhnya dengan rencana akuisisi ini. Sayangnya, tepat 55 jam setelah Kraft-Heinz mengumkan ingin membeli Unilver, mereka menarik kembali tawaran tersebut.
Namun setelah kegagalan mengakuisisi Unilever, Kraft-Heinz tetap ingin mengakuisisi perusahaan produk perawatan tubuh. Dan mereka mengganti targetnya yang lebih kecil dari Unilever yaitu Colgate-Palmolive.
Dari seluruh penjabaran diatas yang bersumber dari majalah Gatra edisi 17, 1 maret 2017 dapat disimpulkan bahwa Unilver mempunyai sikap yang cekatan dalam menyikapi ancaman terhadap perusahaannya. Seperti yang kita tahu bahwa Unilever merupakan salah satu perusahaan dengan sistem manajemen yang kokoh. Unilever juga mempunyai pasar yang besar, dengan strategi marketing serta public relation yang sangat baik.
Jika di relasikan dengan media relation, dalam kasus ini Unilever memanfaatkan media sebagai salah satu cara untuk menggagalkan rencana pencaplokan oleh Kraft-Heinz yaitu dengan membocorkan terlebih dahulu rencana tersebut ke media sebelum Kraft-Heinz mengumumkannya ke media, dan hal ini membuat Kraft-Heinz kewalahan yang akhirnya membatalkan rencananya. Pemanfaatan media dalam berita ini juga sebagai salah satu cara Unilever menjaga reputasinya sebagai salah satu perusahaan raksasa dalam bidang rumah tangga dan perawatan tubuh.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARADIGMA dan FILSAFAT KOMUNIKASI

ANALISA IKLAN TERHADAP CITRA PRODUK

PERSPEKTIF dalam KOMUNIKASI PERSUASIF